Ukasyah Kamis, 28 Zulqa'dah 1434 H / 3 Oktober
2013 07:28
Ilustrasi
Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman
(Arrahmah.com) - Bimillahirrahmaanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Ikhwaani wakhawaati fillah
rahimakullah…
Taushiyah hari ini adalah menjawab
pertanyaan seorang ikhwan melalui SMS, nama dan alamat penanya dirahasiakan.
Pertanyaan itu berbunyi, “Ya ustaz
bantulah saya, saya sebelum ini banyak mendurhakai Allah dan Rasul Nya,
kemudian saya sadar akan kemaksiatan-kemaksiatan yang telah saya lakukan dengan
sengaja atau diluar kesadaran saya. Sejak beberapa bulan ini saya tekun
mengikuti taushiyah dan nasihat ustadz dan mengamalkan semua yang saya fahami,
namun satu hal yang saya tidak habis pikir kenapa saya belum mendapatkan
ketenangan hati dan yang lebih mengherankan lagi ialah rezqi saya malah menurun
dari segi jumlah maupun keberkatannya. Tolonglah ustadz beri bimbingan kepada
saya agar dapat menemukan jati diri saya…..?”
Saya coba menjawabnya:
Saudara…, barangkali anda akan heran
dengan perlakuan Allah kepada anda, namun kenapa harus bertanya? Padahal Allah
tidak perlu ditanya tentang apa yang dikerjakan, bahkan andalah yang patut
ditanya kenapa anda mengerjakan hal itu. Allah berfirman:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ
يُسْأَلُونَ (23)
“Allah tidak dituntut tanggung
jawab-Nya atas segala tindakan-Nya. Tetapi orang-orang musyriklah yang dituntut
tanggung jawab mereka,” (QS
Al Anbiya 21:23).
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam dalam sebuah haditnya bersabda:
“Jika Allah sayang akan seorang
hamba maka diberinya bala bencana, agar Allah Subhanahu wata’ala
mendengar rintihannya,”
Pertanyaannya, apakah anda pernah
menyadari kedurhakaan yang pernah dilakukan selama ini? Semakin anda durhaka
justru semakin berlimpah ruah rezki dan karunia Allah yang anda terima. Itulah
yang disebut ISTIDRAJ, menunda siksaan sebentar, untuk
mendapat siksaan yang lebih pedih, dengan tambahan rezki agar terlena. disaat
itu lah allah turunkan bencana yang tidak seorang pun selamat
daripadanya. Naudzubillah min dzalik…
Jadi dengan belum datangnya
ketetenangan dan ketenteraman padahal anda sudah berusaha sungguh-sungguh
bertaubat dan istigfar dengan menyesali segala dosa dan kesalahan, bukan berarti
Allah tidak menerima taubat dan mengabulkan segala doa yang anda panjatkan?
Akan tetapi usaha anda belum
maksimal, dosa karena kedurhakaan masih lebih banyak ketimbang taubat, zikir,
istigfar dan amal shaleh yang anda lakukan. Teruslah tingkatkan istigfar dan
taubat anda, zikir dan doa, tilawah Al Qur’an dan ta’lim, serta infaq fie
sabilillah karena diantara fungsi infaq dan sadaqah ialah membersihkan
dosa-dosa.
Renungkan hadits Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam berikut:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ
كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ
“…dan shadaqoh itu menghapuskan
kesalahan-kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR At Tirmizi -shahih)
Semoga anda diberi Allah kesabaran,
keteguhan dan sfat istiqomah.
Kemudian bagaimana agar hati anda
menjadi tenang, fikiran dan perasaan anda menjadi tenteram? Hati yang selalu
dirundung susah, duka, sempit dan ragu-ragu, lemah beramal shalih adalah tanda
hati yang sakit. Dan obat hati yang sakit adalah Al Qur’an. Maka perbanyaklah membaca,
mentadabburnya, serta mengikuti petunjuk dan arahannya. Insya Allah hati akan
menjadi tenteram.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ
شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
(82)
“Kami telah menurunkan ayat-ayat
Al-Qur’an untuk menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang beriman. Adapun
orang-orang kafir, ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur’an, mereka semakin
sesat karena mendustakannya.” (QS
Al Isra, 17: 82)
Firman Nya lagi:
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا
أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ
وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ (27) الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (28)
“Orang-orang kafir berkata:
“Alangkah baiknya sekiranya sebuah mukjizat diturunkan kepada Muhammad dari
Tuhannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah akan menyesatkan siapa yang
dikehendaki-Nya karena dosa-dosanya, dan memberi hidayah kepada siapa yang mau
bertaubat kepada-Nya,yaitu mereka yang beriman dan hatinya menjadi tenteram
ketika mengingat Allah. Ketahuilah, sesungguhnya dengan mengingat Allah semua
hati akan menjadi tenteram.” (QS
Ar Ra’d, 13: 27-28)
Semoga jawaban ringkas ini
bermanfaat untuk penanya dan yang ikut serta membaca penjelasan ini.
Amien ya rabbal alamien.
Wallahu’alam bish shawab…